Selasa, 01 Februari 2011
”Haree geneehh….! ada yang mau mengorbankan nyawa buat sahabat, gila kali yee” Demikian ungkapan banyak orang di Jakarta ini, walaupun mungkin saja ada yang memang rela mengorbankan dirinya untuk membela atau membantu sahabat tersebut, tetapi hal demikian sudah semakin langka apalagi dikota metropolitan yang semakin propan dan hedonis. Pengalaman saya ketika sudah dan kondisi terpuruk, justru pertolongan datang dari sahabat yang tidak saya duga dan harapkan sama sekali, bahkan orang tersebut masuk dalam kategori teman biasa saja. Justru yang saya anggap sahabat dan sudah seperti saudara sendiri, malah tidak peduli bahkan mungkin saja tertawa melihat kesulitan saya. Demikian juga saya melihat papa ketika susah dan dalam kondisi melarat, hampir semua saudara dan sahabat yang dulu selalu menempel dimanapun papa berada dan memujinya setinggi langit, tiba-tiba hilang lenyap ditelan bumi, bahkan menghindar untuk ditemui. Maka tidaklah mudah untuk menentukan orang-orang yang layak masuk dalam kategori sahabat dan orang-orang masuk dalam kategori teman biasa, semua akan diuji dalam perjalanan hidup dan kadang kala orang-orang tersebut tidak kita duga sama sekali. Demikian juga kita untuk menjadi sahabat bagi semua orang juga sangat sulit, juga ditentukan oleh banyak faktor, tetapi ada baiknya untuk dicoba, karena dianggap menjadi sahabat adalah predikat yang luar biasa. Seorang sahabat sejati adalah mereka yang hadir mendampingi, menemani, menghibur kita dikala kita menderita, bukan ketika senang, bahagia dan sukacita. Dan sahabat bukanlah mereka yang senang melihat kesu
Langganan:
Postingan (Atom)